Bahagia Itu Subjektif

bahagia itu subjektif

“Bahagia itu subjektif”
 
Memang betul tetapi yang pasti, ia perlu dicari.
 
Nak bahagia, kita perlu sihat!
 
Siapa setuju?
 
Bagaimana nak sihat dan bahagia?
 
??????????
 
✅????? ???? ?????

Cukup tak semestinya banyak. Paling penting ialah tidur yang berkualiti supaya badan kita recharge tenaga yang cukup.
 
“Dialah yang menjadikan untukmu malam sebagai pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.” (Q.S Al-Furqan: 47).
 
 
✅????????? ??????????? ????

3.9 juta rakyat Malaysia mempunyai diabetes (National Health and Morbidity Survey, 2019) dan jumlah ini terus meningkat.
Kita perlu menjaga kesihatan dari awal, lagi-lagi kalau kita mempunyai sejarah keturunan yang ada diabetes ini.
 
 
✅???????? ???? ??????? ????? ?????????

Hormon Oksitosin / ‘hormon cinta’ akan terhasil dan ianya membantu meningkatkan kepercayaan, empati dan kasih sayang.
 
 
✅?????????
 
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS Al-Baqqrah: 152)
 
Bila kita mensyukuri setiap apa yang ada dalam hidup kita, ia menjadikan kita seorang yang positif. In shaa Allah
 
 
“Kenal akan keindahan dan sanggup menyatakan keindahan itu kepada orang lain adalah bahagia.” – Buya Hamka
 
 
bahagia itu subjektif
 
 
Semoga bermanfaat
 
Wallahualam
Lahawlawala quwwata illa billah
 
Salam sayang,
Dr Azura Hashim❤
 
Link ke telegram
#notakehidupanDrAzura
 
Jemput join ke channel telegram saya untuk info-info yang lebih menarik melalui link ini: https://t.me/drazuraofficial

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Social Media

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
Jom baca lagi...

Artikel Berkaitan

Shopping Cart